Sunday, June 30, 2013

Korea Meets Indo 2013



Ini adalah kali keempat, saudara saudari dari Korea mengunjungi Pos Gloria Senggarang untuk mission trip satu hari. Bekerja sama dengan Pak Juseong-ung (주성웅), yang tidak lain adalah misionaris dari Korea untuk Gereja Methodist Indonesia, rekan-rekan dari Korea datang untuk membagikan kasih Tuhan. Tahun ini, kami menyambut teman-teman dari Gereja Methodist Singapura Jemaat Glory Korea. Mereka masih bekerwarganegaraan Korea Selatan tetapi bekerja / studi di Singapura.

Grup ini tiba di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang jam 10 pagi kemudian dengan boat kecil (alias pompong) menyeberang ke Senggarang. Sampai di Senggarang, mereka langsung berjalan-jalan keliling kampung termasuk kompleks kelenteng bersejarah Senggarang.

Setelah itu, para tamu dari Korea ini menikmati makan siang yang sudah dipersiapkan. Para ibu-ibu sejak beberapa hari sebelum hari H sudah mulai berbelanja dan mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak. Pada Jumat pagi, para ibu-ibu setelah mengantar anak-anak mereka ke sekolah, mereka langsung ke rumah untuk membantu memasak makan siang.

Ada beberapa sajian khas Tanjung Pinang yang disajikan untuk makan siang ini misalnya Bak Kut Teh, Ikan Asam Pedas, Tofu & Tempe Goreng dihidangkan dengan Sambal Belacan dan masih banyak lagi… Walaupun rasa makanan lokal berbeda dengan masakan Korea, tapi tamu cukup menikmati hidangan yang disajikan.

Teman dari Korea sedang menikmati makan siang
Setelah makan siang, acara dimulai dengan pujian dan penyembahan bersama dengan anak-anak, ibu-ibu Senggarang dan tamu Korea. Ada juga tarian yang dipersembahkan grup ibu-ibu Senggarang. Anak-anak juga ambil bagian dalam persembahan pujian.

Sebagai acara persahabatan, tidak cukup rasanya kalau hanya dari Senggarang yang menunjukkan kelihaiannya. Dari tim Korea juga mempersembahkan persembahan terbaik mereka. Ada grup anak-anak yang memainkan biola dan terompet dengan beberapa lagu. Ada juga grup dewasa yang mempersembahkan beberapa lagu dan bermain hand-bell.

Anak-anak dari Senggarang dan teman-teman dari Korea

Persembahan pujian dari teman-teman Korea Selatan
Kemudian, setelah sesi ibadah, acara Korea Meets Indo 2013, dilanjutkan dengan pembagian segmen. Ada pertunjukkan membuat pizza ala Korea. Ada juga membuat balon, sesi menggambar muka di ruang utama. Di teras depan, ada juga dibuka salon melayani anak-anak dan ibu-ibu Senggarang yang mau gunting rambut.

Face Painting

Demo Memasak Pizza Korea

Membuat Balon

Salon ala Korea
Acara Korea Meets Indo 2013 berakhir jam 4 sore. Grup Indo mengantarkan grup Korea untuk menaiki bus ke Gereja Methodist Tanjung Uban. Kami harus mengucapkan selamat jalan dan sampai jumpa untuk mereka. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati dan menyertai mereka di dalam pelayanan mereka. Semoga kita bisa berjumpa lagi di masa yang akan datang

The Korea meets Indo program ended by 4 pm. The Indo sent the Korean to board buses which had stand-by to send them to other Tanjung Uban Methodist church. We had to say good-bye and prayed that God always bless their ministry. We hope to meet them again next time.

Wednesday, June 26, 2013

Perpisahan dengan Lause Rachel



Ada sebuah pepatah dari China mengatakan “Semua itu ada awal dan akhir”. Jika kita memandang ke belakang sekitar empat tahun yang lalu, pada Oktober 2009, di sebuah perkampungan Tionghua bernama Senggarang, Lause Rachel memulai pelayanan yang diutus dari Gereja Methodist Jemaat Gloria Medan. Dimulai dari mengajar Bahasa Inggris, kemudian memulai Sekolah Minggu dan persekutuan ibu-ibu serta beberapa acara khusus untuk berbagi kasih Tuhan.

Ketika saya menulis artikel ini, beliau telah meninggalkan tempat ini untuk menjalankan tugas yang lebih besar. Beliau akan melanjutkan tugas pelayanan para tenaga kerja Indonesia di Hongkong. Di sini, saya akan mencoba mengajak Anda kembali ke acara perpisahan yang diselenggarakan dengan teman-teman dari Singapura.

Hari itu Sabtu, 18 Mei 2013, saat jam 7 malam di mana ada lebih dari 100 anak-anak dan ibu-ibu telah memenuhi rumah pos pelayanan. Teman dari Singapura, saudara seiman lokal dan dua rekan dari Medan datang untuk merayakan momen tak terlupakan ini.

Acara dimulai dengan pujian dan penyembahan beberapa lagu Minggu ceria. Walaupun cuaca panas di dalam ruangan, tapi tidak ada alasan untuk tidak bersukacita. Setelah pujian, ada kesaksian dari seorang misionaris senior yang melayani di pedalaman China daratan yang berbagi tentang kasih Allah dan penyertaan Tuhan dalam pekerjaan pelayanannya.

Setelah itu, saya menayangkan sebuah video singkat yang menampilkan momen pelayanan dari lause Rachel sejak awal. Dari sebuah rumah yang dilengkapi dengan furniture sangat sederhana hingga rumah yang senantiasa dipenuhi anak-anak dan ibu-ibu yang menjadi bagian dari pos pelayanan ini. Termasuk juga ada rekan pelayanan yang baru: Lause Silpa.

Kemudian, ini adalah babak baru dari pelayanan di Pos Pelayanan Senggarang. Lause Rachel dan Silpa menandatangani surat serah terima dan kedua saudara dari Methodist Gloria Medan sebagai saksi. Di samping itu, ratusan pasang mata menyaksikan prosesi ini. Kemudian, Lause Rachel menyampaikan sambutan sampai jumpa.

Ini adalah akhir dari acara perpisahan ini. Setelah doa penutup yang disampaikan dari rekan Singapura, kami berdoa kiranya Tuhan memimpin Lause Rachel untuk pelayanan barunya. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati dan memampukannya untuk menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

Lihat Foto di Facebook: Acara Perpisahan Lause Rachel
Dari: win_petrus